oleh

Menjawab Isu Keamanan Pangan, BGN RI Gelar Pelatihan Standarisasi Penyelenggara Gizi di Lombok

banner 468x60

LOMBOKUPDATE.COM – Menanggapi meningkatnya perhatian publik terhadap isu keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah, Badan Gizi Nasional (BGN) Republik Indonesia bergerak cepat memastikan kualitas penyelenggaraan program tersebut.

Melalui Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama, BGN RI menyelenggarakan Pelatihan Standarisasi Penyelenggaraan Satuan Penyelenggara Pelayanan Gizi (SPPG) sekaligus Uji Kompetensi bagi para pengelola SPPG se-Pulau Lombok.

Kegiatan yang berlangsung Senin–Selasa (6–7 Oktober 2025) di Hotel Merumatta Senggigi, Lombok Barat, itu diikuti oleh 10 SPPG dengan total 40 peserta yang antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN RI, Kombes Pol. Lalu Muhammad Iwan Mahardan, S.I.K., M.M., menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas serta profesionalisme tenaga penyelenggara program gizi nasional.

“Program makan bergizi gratis tidak cukup dijalankan oleh orang yang hanya pandai memasak. Mereka harus memahami standar keamanan, kebersihan, dan gizi yang tepat agar layanan gizi yang diberikan benar-benar berkualitas,” ujar pejabat yang akrab disapa Mamiq Lalu itu.

Ia juga mengingatkan peserta agar memanfaatkan kesempatan ini untuk benar-benar memahami setiap materi yang diberikan. “Ilmu yang diperoleh di sini akan menentukan kualitas pelayanan gizi di dapur masing-masing. Jadi, fokuslah dan jadikan ini ruang belajar yang bermanfaat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mamiq Lalu menjelaskan bahwa pelatihan ini menitikberatkan pada tujuh aspek standar nasional yang wajib diterapkan di seluruh SPPG di Indonesia. Ketujuh aspek tersebut meliputi, Kebersihan dan Sanitasi, Keamanan Pangan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Standar Operasional Prosedur (SOP), Logistik dan Distribusi, Gizi dan Menu, serta Administrasi dan Pelaporan.

Menurutnya, penerapan standar ini penting agar setiap penyelenggara program mampu memastikan makanan yang disajikan aman, sehat, dan bergizi seimbang bagi masyarakat, khususnya anak sekolah.

“Ke depan, dapur SPPG harus menjadi pusat pelayanan gizi berstandar tinggi. Setiap tenaga penyelenggara juga wajib memiliki sertifikasi kompetensi yang akan diakui secara nasional melalui BNSP,” tegasnya.

Pelatihan di Lombok ini diharapkan menjadi contoh praktik baik dalam penyelenggaraan program MBG di Indonesia. Selain memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memastikan seluruh pelaksana di lapangan memahami prinsip keamanan pangan dan gizi berimbang.

“Terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berkomitmen hadir dan belajar. Ini bukan hanya pelatihan, tetapi langkah nyata memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” ujar Mamiq Lalu.

Dengan kegiatan ini, BGN RI menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu, keamanan, dan profesionalitas tenaga gizi nasional, sehingga pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (Red.Hr)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *