LOMBOKUPDATE.COM – Dua jalan utama di Kota Mataram, yakni Jalan Pejanggik dan Jalan Langko, akan ditutup sementara pada Selasa (19/8/2025). Penutupan berlangsung mulai pukul 15.30 hingga 18.15 Wita seiring pelaksanaan Parade Budaya yang dipusatkan di koridor utama kota.
Pemerintah Kota Mataram menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan untuk mendukung kelancaran sekaligus menjaga keamanan selama acara berlangsung. Masyarakat, terutama pengguna jalan, diimbau agar memanfaatkan jalur alternatif yang telah disiapkan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, Zulkarwin, menerangkan rekayasa lalu lintas akan diberlakukan mulai dari depan Kantor Inspektorat NTB di Jalan Langko hingga simpang empat Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik. “Kami sudah menyiapkan jalur pengalihan supaya arus kendaraan tetap terkendali dan tidak menumpuk,” ungkapnya.
Beberapa jalur alternatif yang disarankan antara lain melalui Bundaran Jalan Bung Hatta, Simpang Empat Jalan Bung Karno, serta Jalan Udayana. Untuk mendukung kelancaran pengaturan lalu lintas, personel gabungan dari Dishub Kota Mataram, Dishub Provinsi NTB, dan kepolisian akan ditempatkan di titik-titik tertentu.
“Sekitar 20 anggota Satgas Dishub Kota, bersama personel Dishub Provinsi dan aparat kepolisian, akan bertugas mengawal rekayasa lalu lintas sore ini,” jelas Zulkarwin.
Sementara itu, kendaraan berukuran besar seperti bus, truk, maupun mobil tangki yang datang dari arah barat, diarahkan belok kanan di simpang tiga Kantor Kejaksaan NTB di Jalan Langko agar tidak menumpuk di pusat kota.
Dishub juga mengingatkan warga agar tidak memarkir kendaraan di sepanjang rute parade. Selain untuk kelancaran, hal ini juga demi menjaga keselamatan peserta maupun penonton. “Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban. Parade budaya ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia,” tambahnya.
Parade budaya tahun ini akan melibatkan ratusan peserta, mulai dari pelajar, sanggar seni, hingga organisasi perangkat daerah (OPD). Kehadiran mereka diharapkan tak hanya meriahkan suasana, tetapi juga memperkuat pelestarian tradisi lokal serta menjadi daya tarik wisata budaya di ibu kota Provinsi NTB.
Komentar