LOMBOKUPDATE.COM – Kabupaten Lombok Timur akan segera memiliki sekolah bertaraf nasional, yakni SMA Unggulan Garuda Nusantara. Kabar gembira ini muncul saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ke Lombok Timur, Sabtu (16/8).
Dalam kunjungan tersebut, Dirjen bersama rombongan tidak hanya meninjau lokasi, tetapi juga memeriksa berkas administrasi yang berkaitan dengan rencana pembangunan sekolah unggulan tersebut. Adapun lokasi yang disiapkan berada di kawasan Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela.
Rombongan Dirjen diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik, di ruang rapat bupati. Pertemuan turut dihadiri oleh sembilan OPD terkait, mulai dari Bappeda, Dinas PUPR, DLHK, BPBD, BPKAD, Dishub, Dinas Kominfo, BPN/ATR, hingga perwakilan akademisi Universitas Mataram serta Stafsus Bupati Bidang SDM.
Dalam pembahasan, terungkap bahwa lahan yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah seluas 40 hektare, dengan 20 hektare di antaranya diprioritaskan untuk pembangunan SMA Unggulan Garuda Nusantara. Sementara sisanya tetap difungsikan sesuai peruntukan awal sebagai bagian dari kawasan konservasi Kebun Raya Lemor.
Sekda Juaini Taofik yang hadir mewakili Bupati Lombok Timur, menyampaikan rasa syukur sekaligus dukungan penuh atas rencana pembangunan sekolah prestisius ini.
“Pembangunan SMA Unggulan Garuda Nusantara merupakan program strategis dari Kementerian Dikti. Sebelumnya tim sudah turun melakukan survei, dan kali ini hasilnya kita bahas bersama OPD terkait,” jelasnya.
Ia menambahkan, dukungan Bupati Lombok Timur juga sangat besar. Harapannya, sekolah ini nantinya menjadi kebanggaan sekaligus membuka peluang lebih luas bagi putra-putri daerah untuk berkembang.
Sekolah ini dirancang dengan kurikulum khusus agar para lulusannya memiliki peluang besar melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik dunia, termasuk Harvard. Dengan begitu, generasi Indonesia diharapkan mampu bersaing di kancah global.
Meski berdiri di Lombok Timur, SMA Unggulan Garuda Nusantara berstatus nasional. Siswa yang diterima akan datang dari berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya dari NTB.
“Tanah sudah bersertifikat, tinggal proses balik nama. Secara teknis, semua dokumen administrasi kita targetkan tuntas tepat waktu. Pembangunan ditargetkan rampung awal tahun 2026,” tegas Sekda.
Komentar