LOMBOKUPDATE.COM – Pocari Sweat Run 2025 yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Sabtu (13/9/2025), tidak hanya menjadi ajang sport tourism dengan ribuan pelari dari dalam dan luar negeri. Acara ini juga semakin semarak dengan hadirnya penampilan tradisi khas Lombok, Gendang Belek dari Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Suara tabuhan gendang, gong, dan seruling khas Gendang Belek menggema di area sirkuit, mengiringi semangat para pelari yang mengikuti kategori 4,3K, 10K, half marathon, hingga full marathon. Kehadiran kesenian tradisional ini memberikan warna berbeda, sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada peserta dari berbagai daerah bahkan mancanegara.

Rony, salah satu perwakilan dari grup Gendang Belek Sengkol, mengaku bangga bisa tampil di event internasional sebesar Pocari Sweat Run 2025. “Tentu ini sangat membantu sekali ya, dari segi ekonomi juga. Kita bisa tampil di sirkuit Mandalika, itu sangat bagus sekali bagi kami. Biasanya kalau semua personil kumpul, jumlahnya bisa mencapai hampir 50 orang. Dan kali ini kita memang diundang langsung oleh panitia penyelenggara. Sangat luar biasa sekali, karena kami tentu bangga tradisi kami diperkenalkan oleh Pocari Sweat,” ungkapnya.
Bagi Rony dan rekan-rekannya, kesempatan tampil di Mandalika bukan hanya soal hiburan, tetapi juga wujud penghargaan terhadap budaya lokal yang selama ini menjadi identitas Lombok. Dukungan dari panitia untuk menampilkan kesenian daerah dianggap sebagai langkah positif dalam memadukan olahraga, pariwisata, dan budaya.
Dengan melibatkan kesenian tradisional seperti Gendang Belek, Pocari Sweat Run 2025 tidak hanya mengangkat sport tourism, tetapi juga ikut melestarikan kearifan lokal. Suara meriah gendang yang mengiringi ribuan langkah para pelari menjadi bukti nyata bahwa Mandalika bukan sekadar arena balap, melainkan ruang kebanggaan bersama bagi masyarakat NTB. (red.hadi)
Komentar