oleh

Mandalika Membiru: Ribuan Pelari Lintasi Sirkuit Dunia di POCARI SWEAT Run 2025

banner 468x60

LOMBOKUPDATE.COM – Kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika berubah menjadi lautan biru saat 9.000 pelari dari seluruh Indonesia dan luar negeri turut ambil bagian dalam POCARI SWEAT Run Lombok 2025, yang berlangsung selama dua hari, 13 hingga 14 September.

Lebih dari sekadar ajang olahraga, event ini menggabungkan semangat kompetisi, promosi wisata, serta pelestarian budaya. Para pelari diajak menikmati lintasan dengan panorama khas Mandalika, sambil merasakan atmosfer lokal yang kaya akan budaya dan keramahan masyarakat NTB.

banner 336x280
Kapolres AKBP Eko Yusmiarto Saat Mengikuti peserta lari Pocari Sweat Run 2025 Mandalika

Yang menarik, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, turut ambil bagian sebagai peserta. Kehadirannya di tengah ribuan pelari menunjukkan dukungan penuh dari unsur kepolisian terhadap kegiatan positif seperti ini. “Ini bukan hanya soal lari, tapi soal bagaimana kita bersama menjaga keamanan dan semangat sehat di tengah masyarakat,” ungkap Kapolres.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyebut ajang ini sebagai momentum penting kebangkitan pariwisata NTB. “Hotel penuh, penerbangan padat, UMKM bergeliat. Ini bukti nyata bahwa sport tourism memberi dampak ekonomi langsung bagi daerah,” ujarnya.

Direktur Marketing PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menegaskan bahwa POCARI SWEAT Run Lombok 2025 menjadi yang terbesar di kawasan tengah dan timur Indonesia. “Kami ingin memperkenalkan Lombok, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga sebagai lokasi ajang lari berkelas,” katanya.

Rangkaian acara dimulai sejak 12 September, dilanjutkan dengan Sunset Run 4,3 km pada 13 September. Puncaknya, 14 September, digelar Marathon (42,195 km), Half Marathon (21,0975 km), dan 10K, yang melibatkan peserta dari berbagai kalangan termasuk figur publik seperti Ariel NOAH, yang untuk pertama kalinya merasakan sensasi berlari di sirkuit internasional.

Event ini mengedepankan prinsip #saferunning, dengan penyediaan titik hidrasi setiap 2–2,5 km, demi menjaga kenyamanan dan keamanan peserta di tengah cuaca panas khas Lombok.

Ajang ini terselenggara berkat sinergi antara Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pemprov NTB, InJourney, serta berbagai mitra lainnya.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyampaikan bahwa rute lari telah mengantongi sertifikasi dari PASI dan AIMS, menjamin standar internasional. “Event ini menjadi titik temu antara olahraga, ekonomi, dan budaya, serta memberikan akses publik ke sirkuit kelas dunia,” tutupnya.(red.hadi)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *