oleh

Remaja SMA di Mataram Meninggal Terjatuh ke Jurang Saat Mendaki Bukit Sempana

banner 468x60

LOMBOKUPDATE.COM – Petualangan mendaki Bukit Sempana, Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, berakhir duka. Seorang pelajar SMA IT Yarsi Mataram, Dzulpanil Khoiri atau Zulpan (16), meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam 100 meter pada Minggu (17/8/2025) siang.

Zulpan diketahui mendaki bersama tujuh rekannya sejak Sabtu (16/8) siang. Mereka berangkat dari Desa Sembalun Bumbung menuju puncak. Namun saat perjalanan turun, sekitar pukul 12.00 Wita, korban kehilangan keseimbangan. Menurut keterangan salah satu teman, Fathir Arya Ramadhan (16), Zulpan sempat berusaha bertahan dengan berpegangan pada rerumputan di tepi jurang, tetapi akhirnya terlepas dan jatuh ke bawah.

Rekan-rekan korban langsung berteriak minta tolong, namun kondisi medan yang sulit dan minim sinyal membuat laporan baru diterima pengelola beberapa waktu kemudian. “Begitu laporan masuk, tim bersama pengelola segera menuju lokasi dan melakukan evakuasi. Korban ditemukan di area Larang Menyerah, antara Pos I dan Pos II,” ungkap Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, Senin (18/8).

Proses evakuasi berlangsung hingga sore. Sekitar pukul 18.00 Wita, jenazah korban berhasil dibawa ke Puskesmas Sembalun. Sayangnya, tim medis menyatakan Zulpan sudah tidak bernyawa. Dokter yang menangani, dr. Haeratut Tazkiyah, menjelaskan korban mengalami luka parah pada bahu kiri, patah tulang, serta robekan di paha atas yang menyebabkan pendarahan hebat hingga pecah pembuluh darah.

Polisi kemudian mengambil keterangan dari pihak pengelola dan teman-teman korban. Sesuai permintaan keluarga, autopsi tidak dilakukan. “Korban dipastikan meninggal akibat terjatuh dari tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter. Keluarga telah menerima peristiwa ini sebagai musibah,” tambah AKP Nikolas.

Pada malam harinya, sekitar pukul 22.45 Wita, keluarga tiba di Puskesmas untuk membawa jenazah ke rumah duka di Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kegiatan pendakian membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama bagi para pendaki remaja yang baru memulai pengalaman di alam bebas.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *