LOMBOKUPDATE.COM – PT Mataram Digital Teknologi (MDT) melanjutkan sosialisasi Desa Digital di Kecamatan Gunungsari, Rabu (1/10/2025), setelah sebelumnya digelar di beberapa kecamatan lain di Lombok Barat. Bertempat di Lesehan Kebon Raja, kegiatan ini dihadiri Kepala DPMD Lombok Barat, Camat Gunungsari, Ketua Akad Lombok Barat, serta para kepala desa se-Kecamatan Gunungsari.
Dalam kesempatan tersebut, PT MDT memperkenalkan aplikasi desa berbasis web yang dirancang untuk mendukung tata kelola pemerintahan desa secara transparan, efisien, dan modern. Kegiatan juga diisi dengan dialog interaktif, membahas fitur aplikasi, keamanan data, hingga mekanisme implementasi teknologi digital di desa.

Kegiatan juga diisi dengan dialog interaktif antara peserta dan pihak PT MDT, membahas fitur aplikasi, keamanan data, hingga mekanisme implementasi teknologi digital di desa.
Camat Gunungsari, H. Zulkifli, menyampaikan apresiasi sekaligus harapan besar agar transformasi digital segera dilakukan di wilayahnya. “Kami menyambut baik langkah ini karena digitalisasi memang dibutuhkan, dan kami berharap Kecamatan Gunungsari segera bisa menerapkan digitalisasi desa. Namun, kami tekankan juga bahwa desa tetap memiliki kebebasan memilih vendor digitalisasi sesuai kebutuhan masing-masing,” ujar Zulkifli.
Kepala DPMD Lombok Barat, Mahnan, menyampaikan apresiasi atas langkah PT MDT karena sejalan dengan regulasi daerah. Ia menegaskan bahwa aplikasi yang dipresentasikan telah sesuai dengan arah kebijakan pemerintah, khususnya Perbup Nomor 19 Tahun 2025 sebagai pedoman optimalisasi teknologi digital dalam pelayanan publik dan tata kelola desa. Meski demikian, Mahnan menegaskan bahwa setiap kepala desa tetap diberi kebebasan untuk menentukan pilihan vendor manapun.“Yang terpenting adalah bagaimana digitalisasi mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Akad Lombok Barat, Syahril, berharap agar digitalisasi desa segera terwujud di Kecamatan Gunungsari maupun wilayah Lombok Barat secara menyeluruh. “Kami berharap transformasi digital ini segera berjalan agar desa lebih akuntabel, transparan, dan pelayanan publik bisa lebih cepat dirasakan masyarakat,” kata Syahril.
Direktur PT MDT, Ferry Sanjaya, menegaskan bahwa aplikasi yang ditawarkan hadir untuk membantu desa, bukan untuk membatasi pilihan. “Tujuan utama aplikasi ini adalah menciptakan pelayanan publik yang lebih mudah, cepat, dan transparan. Apapun vendor yang dipilih desa, yang terpenting adalah bagaimana teknologi bisa benar-benar menghadirkan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Acara ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat upaya digitalisasi desa, sehingga pelayanan pemerintahan dapat berlangsung lebih transparan, efektif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih cepat. (Red.HR)
Komentar