LOMBOKUPDATE.COM – Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia diwarnai dengan momen haru di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah. Sebanyak 37 anak binaan menerima Pengurangan Masa Pidana (PMP) Umum, sebuah penghargaan dari negara atas sikap disiplin dan kesungguhan mereka dalam mengikuti pembinaan.
Penyerahan PMP dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, yang hadir langsung di LPP Mataram pada Minggu (17/8) pagi. Gubernur didampingi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan NTB, Anak Agung Gde Krisna.
Dari 37 anak binaan penerima PMP, satu orang dinyatakan bebas tepat di hari kemerdekaan, sementara yang lain mendapat pengurangan masa pidana dengan rincian: 27 anak memperoleh pengurangan 1 bulan, 2 anak mendapat 2 bulan, 6 anak memperoleh 3 bulan, dan 1 anak menerima 5 bulan.
Menurut Kasi Registrasi dan Klasifikasi LPKA Lombok Tengah, Ahmad Saepandi, pemberian PMP ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menegaskan bahwa pengurangan masa pidana adalah hak bagi setiap anak binaan yang memenuhi syarat administratif maupun substantif.
Lebih dari sekadar pemotongan masa pidana, PMP menjadi simbol kepercayaan negara kepada anak-anak yang tengah menjalani proses perbaikan diri.“Penghargaan ini diberikan karena mereka menunjukkan perilaku baik, menurunkan tingkat risiko, dan sungguh-sungguh mengikuti program pembinaan. Harapannya, anak-anak ini semakin termotivasi untuk memperbaiki diri, lalu siap kembali ke masyarakat dengan bekal positif,” ujar Ahmad Saepandi.
Dengan pemberian PMP di Hari Kemerdekaan, anak binaan LPKA Lombok Tengah tidak hanya merasakan arti kebebasan dalam makna fisik, tetapi juga semangat baru untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Komentar