Lombokupdate – Menjelang perhelatan MotoGP Mandalika 2025 yang digelar Oktober mendatang, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan para pelaku usaha pariwisata agar tidak memanfaatkan momentum tersebut dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
Pj Sekda NTB, Lalu Mohammad Faozal, menegaskan bahwa event internasional seperti MotoGP harus menjadi sarana membangun citra positif pariwisata Lombok, bukan ajang mencari keuntungan sesaat.
“Sedapat mungkin kita memastikan tidak ada teman-teman pelaku pariwisata yang mengambil kesempatan dengan menaikkan tarif hotel secara berlebihan. Masa sih praktik seperti itu terus berulang tiap tahun,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemprov NTB akan mengeluarkan surat edaran berisi pedoman tarif serta paket layanan selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika. Sosialisasi juga akan digencarkan agar pelaku usaha lebih patuh terhadap aturan.
Mengacu pada Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi, penyesuaian tarif dibagi ke dalam tiga zona. Zona satu meliputi kawasan Mandalika, dengan batas kenaikan tarif maksimal tiga kali lipat dari harga normal. Zona dua meliputi Kota Mataram hingga Lombok Barat, dengan batas maksimal kenaikan dua kali lipat. Sedangkan zona lainnya diatur sesuai ketentuan yang berlaku.
“Tidak ada kata terlambat, kalau kita mau bergerak. Harapannya, tahun ini praktik yang merugikan wisatawan bisa benar-benar dihentikan,” tutup Faozal. (red. HR)
Komentar