LOMBOKUPDATE.COM – Aktivitas di dermaga Dusun Selengen, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), resmi dihentikan sementara. Keputusan ini diambil menyusul aksi demonstrasi warga pada Senin (1/9) yang menuntut penutupan dermaga karena dinilai merugikan masyarakat dan merusak lingkungan sekitar.
Wakil Ketua I DPRD KLU, Hakamah, menyatakan bahwa keputusan penutupan diambil setelah dilakukan musyawarah bersama berbagai pihak. “Sesuai kesepakatan, dermaga ini kita tutup sementara. Masyarakat menilai aktivitas di dermaga telah menyebabkan kerusakan di daratan maupun di laut,” jelasnya, Selasa (2/9).
Dermaga tersebut selama ini digunakan sebagai jalur pengiriman material proyek nasional ke kawasan Gili. Jalur ini dipilih karena dianggap lebih mudah diakses. Namun, Hakamah menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan dermaga tersebut akan dibuka kembali. “Nanti akan ada komunikasi lebih lanjut antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk menentukan apakah dermaga akan dibuka kembali atau ditutup permanen,” ujarnya.
Selain itu, Hakamah juga menyoroti persoalan perizinan dan kurangnya komunikasi antara perusahaan pelaksana proyek dengan masyarakat setempat. Menurutnya, kegiatan pengiriman material seharusnya mematuhi prosedur resmi dan melibatkan warga sekitar. “Fasilitas yang digunakan untuk kegiatan ini izinnya harus lengkap. Kalau memang ada izinnya, pihak yang bersangkutan harus berkomunikasi dengan masyarakat setempat,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD KLU mendukung penuh proyek nasional yang berjalan di wilayahnya, namun pelaksanaannya harus melalui jalur resmi dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. “Kami sangat mendukung proyek pusat, tapi gunakan jalur yang resmi dan melibatkan masyarakat. Dengan begitu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa meningkat dan masyarakat juga mendapatkan dampak positif,” pungkasnya.
Komentar